Rabu, 21 Desember 2011

Aku dan Malaikatku

Ibu….
Mengapa kau menatap ku seperti itu….
Pintu kamarku tidak terkunci, masih terbuka seperti biasa,
Bukankah itu menandakan bahwa aku baik-baik saja….
Aku masih berbaring di tempat yg sama,
Aku masih tersenyum saat melihat kau mengintipku..
Aku tau ibu, kau mencemaskan ku,,
Beri aku waktu berfikir mencari cara untuk menyampaikan padamu.
Ibu…
Aku lemah, kadang aku menangis sendiri..
Aku tertawa tapi aku tak bahagia, terasa menyedihkan sekali hidupku ini,..
Kadang aku tak tau harus bercerita pada siapa, yang pada akirnya memaksaku untuk tidak tersenyum lagi padamu..
MAAF…
Aku mengunci kamarku dan menutup telingaku, seakan tidak mau tau apa yang terjadi pada dunia ini.
Tapi aku bukan pengecut ibu.. aku hanya lelah saja…
Ibu…
Keadaan ini kadang terasa kejam padaku, menyiksa sekali batinku..
Badanku lelah jiwaku lemah,,,
Ingin sekali ku tertidur di pangkuanmu, seperti aku masih banyi
Sehingga dengan mudahnya aku menangis bila ada hal yg tidak ku sukai
Sekarang aku sudah dewasa ibu…
aku harus menghadapi semua ini sendiri
Tapi aku tau ada kau yg slalu di sampingku ,
Yang selalu setia mendengar cerita pagiku, senyum- senyum melihat kemanjaanku
Yang kadang kau ikut marah saat aku merasa kesal
Ibu…
Sungguh aku merasa takut menghadapi dunia ku
Kadang ingin ku bersembunyi di balik punggungmu, ketika waktu tak berlaku baik padaku
Sering aku melirikmu saat aku tak mampu menjawab pertanyaan kehidupan, berharap kau memberi sedikit pemahaman padaku
Ibu….
Peluk aku sebentar agar aku sanggup berdiri tegap lagi…
Kau yg membuatku bertahan dengan segala kekuranganku
Kau yang selalu mengusap air mataku..
Dan kau yg slalu menguatkanku bahwa aku akan selalu baik-baik saja
Ibu do’a mu di ijabah Tuhan..
Kau adalah malaikat yang nyata yang di ciptakan Tuhan untuk menjagaku..


Terima Kasih Ibu... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.